Camat Jetis Pimpin Rakor Kegiatan Ramadhan
Selengkapnya... Read more...
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
Pimpinan Cabang Dewan Masjid Indonesia (DMI) kecamatan Jetis menyelenggarakan pelatihan imam sholat pada hari Sabtu, 30 Juli 2011 bertempat di aula kantor kecamatan Jetis. Kegiatan yang baru pertama kali dilaksanakan ini diikuti oleh takmir atau utusan dari masjid dan musholla se-kecamatan Jetis Kota Yogyakarta.
Dalam sambutannya, ketua DMI Kecamatan Jetis, Eko Heru Suparto menegaskan bahwa program pelatihan imam sholat ini memang dilaksanakan agak mendadak. Tetapi karena program ini nenjadi kebutuhan mendesak, maka tetap dilaksanakan menjelang Ramadhan. SDM di kecamatan Jetis - khususnya sumber daya imam shalat ternyata di beberapa tempat masih sangat terbatas. Karena itu, program ini direncanakan dapat dilaksanakan secara reguler dan berkelanjutan.
Di sisi lain, Camat Jetis, Bapak H. Sisruwadi, SH, MKN yang berkenan mengikuti kegiatan ini sampai akhir sangat mendukung program semacam ini. Harapannya, para takmir benar-benar dapat memberikan layanan yang baik kepada jamaah, di antaranya dengan menyediakan sumber daya imam sholat yang baik serta dapat diterima oleh jamaah.
Sementara itu, nara sumber yang dihadirkan dalam pelatihan yang diikuti oleh 30 peserta utusan dari masjid se kecamatan Jetis, Ustadz Syamsun Baihaqi Arief, SQ, S.Ag, menyatakan bahwa menjadi imam adalah pekerjaan yang memiliki keutamaan tinggi, di antaranya orang yang dengan tulus menjadi imam sholat, maka dosa-dosanya akan diampuni. Sebab, menurut hafidz kelahiran Jombang ini bahwa kesempurnaan sholat wajib lima waktu dalam Islam ini sangat tergantung dari imamnya. Semakin baik imamnya, maka semakin baik pula kualitas jama'ahnya. Sebagaimana sabda Rasulullah: "Para imam itu shalat demi kepentingan kalian. Kalau mereka benar, kalian mendapatkan pahala. Namun jika mereka salah, kalian mendapatkan pahala, sementara mereka mendapatkan dosa." (HR. Bukhari)
Sampai saat ini, imbuh sarjana Al Qur'an dari PTIQ Jakarta ini, menjadi imam kadang masih dianggap sebagai "monster" yang menakutkan, sehingga tidak heran, kalau masih sering kita jumpai aksi dorong-dorongan satu sama lain adar berdiri menjadi imam. Berbagai alasan pun dilontarkan, mulai dari belum fasih, belum waktunya, bahkan masih bujang kadang menjadi alasan.
Selengkapnya...
Pimpinan Cabang Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kecamatan Jetis Kota Yogyakarta menyelenggarakan pertemuan bulanan pada hari Sabtu,30 Oktober 2010 bertempat di Masjid Assalam Jetisharjo Yogyakarta. Pertemuan dua bulanan ini dihadiri oleh para takmir masjid dan mushola se kecamatan Jetis.
Pada pertemuan tersebut, dibicarakan berbagai kegiatan jamaah di tiap masjid/mushola serta seputar persiapan pelaksanaan hari raya Idul Qurban 1431 H. Pengalaman Idul Qurban tahun 2009, jumlah penyembelihan qurban terbanyak adalah masjid Al Jihad, Cokrokusuman dan Al Amin yang berhasil menyembelih 7 sapi ditambah puluhan kambing. Koordinator Penyuluh Kecamatan Jetis, M. Mahlani mengharapkan bahwa Idul Qurban tahun 2010 ini benar-benar dapat menjadi moment untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT yang dapat diimplementasikan dapat bentuk kesediaan dan keberanian berkorban untuk kepentingan sesamanya. Karena itu, Mahlani mengharapkan bahwa penyelenggaraan dalam pendistribusian daging qurban lebih memprioritaskan kebutuhan jamaah di di wilayah kecamatan Jetis.
Dalam pertemuan tersebut juga disepakati perlunya diselenggarakan pelatihan teknis penyembelihan hewan qurban. Karena itu, disepakati bersama akan segera diselenggarakan acara tersebut. Sementara waktu pelaksanaannya akan dibicakan dulu oleh pengurus DMI.
Selengkapnya...
Siapa Dia
Setelah guru mengungkapkan nilai amal saleh dan keikhlasan, tersentuhlah nurani murid-murid untuk berfastabiukhul khairat. Seoang di antara mereka termenung menyesali keadaan tetangganya dengan bergumam pelan: "Alangkah malangnya tetanggaku! Harta tidak punya, ilmu tiada, apalagi amal saleh! Sedangkan makan saja mungkin dilakukannya seminggu sekali. Persis seperti sampah. Dekat tak dipungut, jauh tak dicari. Masya Allah!".
Mendengar gumam murid itu guru bertanya:
"Apa ia masih mengerjakakn shalat?"
"Ia masih melakukannya, guru!" jawab murid.
"Pernahkah engkau mendengar kabar ia mengambil milik orang?" tanya guru merasa tertarik.
"Belum pernah, guru!" jawab murid.
"Pernahkah engkau mendengar keluhannya kepada orang lain?" tanya guru semakin penasaran.
"Tidak pernah, guru!" jawab murid.
"Kalau begitu, antarkan saya ke rumahnya sekarang!" kata sang guru gugup.
"Sebaiknya saya saja yang memerintahkannya untuk datang kemari, guru", jawab murid menghormati gurunya.
"Jangan! Bagaimana Allah diperintah untuk datang, padahal kita yang membutuhkan-Nya!" jawab guru seraya meninggalkan majelis.
© Blogger templates Newspaper III by Ourblogtemplates.com 2008
Back to TOP