You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 28 Oktober 2010

Pengajian Pejabat dan karyawan dinas-instansi kecamatan Jetis

Pengajian bulanan pejabat dan karyawan kecamatan Jetis Kota Yogyakarta dilaksanakan pada hari Kamis, 28 Oktober 2010 bertempat di aula kantor kecamatan Jetis. Ini adalah perngajian pertama sejak sempat diselingi kegiatan Ramadhan 1431 H. Menjadi taushiyah pada pengajian tersebut adalah Bapak Harpiyanto. Pengajian rutin tiap bulan ini dihadiri oleh Camat Jetis beserta Ibu, Sekcam, seluruh karyawan kecamatan Jetis, Kapolsektabes Jetis beserta jajarannya, Lurah se kecamatan Jetis, staf Puskesmas, Tim Penggerak PKK, Kepala KUA Jetis dan berbagai satuan kegiatan di wilayah kecamatan Jetis.

Dalam sambutannya, Bapak Camat Jetis, H. Sisruwadi, SH, M.Kn menegaskan bahwa pengajian setiap bulan ini sangat penting dan besar manfaatnya bagi seluruh jajaran di kecamatan Jetis. Selain sebagai ajang silaturahmi dan komunikasi di antara instansi juga sekaligus untuk meningkatkan kualitas keimanan, ketaqwaan dan pelayanan kepada masyarakat. Karena itu, Beliau mengharapkan seluruh stafnya untuk dapat mengikuti pengajian secara sungguh-sungguh. Apalagi, di saat kita dihadapkan pada cobaan atau ujian berupa musibah yang silih berganti di berbagai tempat, maka kita perlu merenung. Musibah yang diakibatkan oleh bencana alam ataupun oleh tangan manusia, seperti; tawuran antar kelompok, tingkat sensivitas masyarakat yang sangat labil, emosionalitas masyarakat yang sangat tinggi dan sebagainya, perlu menjadi bagian dari pembelajaran hidup yang kita sebagai muslim harus dapat mengambil pelajaran. Kita dituntut semakin kuat imannya, semakin taat menjalankan ibadah, dan semakin baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Di sisi lain, ustadz Harpiyanto memberikan dorongan semangat betapa pentingnya pengajian reguler seperti yang dilakukan seluruh jajaran keluarga besar dinas/instansi di wilayah kecamatan Jetis. Mengaji itu adalah fardhu 'ain bukan fardhu kifayah. Karena itu, mengaji tidak dapat diwakilkan kepada orang lain. Lebih dari, dia menegaskan bahwa setiap orang diharuskan dapat bekerja untuk dapat memenuhi hajat hidupnya. Bekerja bagi seorang muslim merupakan tuntunan hidup masa kini dan masa depan. Bekerja itu, harus diorientasikan untuk mendapatkan kualitas hidup dunia dan akhirat. Dunia dan akhirat bagi seorang muslim adalah dua hal yang harus dapat terpenuhi secara seimbang. Tetapi, tatkala kita dihadapkan pada sebuah pilihan, maka akhirat harus menjadi prioritas dalam menjalankan sebuah pekerjaan. Mengapa demikian, karena orang yang bekerja dengan orientasi akhirat, maka dunianya pasti dapat dicapainya. Tetapi, barangsiapa yang bekerja berorientasi dunia, maka akhirat tidak dapat dicapainya.

Ustadz yang punya jam terbang tinggi ini mencontohkan seseorang yang menanam rumput, tidak mungkin di sekitarnya tumbuhpadi. Tetapi, seseorang yang menanam padi, biasanya secara otomatis di sekitarnya akan tumbuh rumput. Ini artinya bahwa bagi siapa saja yang bekerja dengan orientasi akhirat (disimbulkan tanaman padi) maka ia akan bisa juga mendapatkan dunia (disimbulkan rumput).

1 komentar:

masyruddin nusi 28 Oktober 2011 pukul 17.12  

sukses selalu dalam kegiatan dakwanya, aminnnn. hidup Penyuluh agama....

  © Blogger templates Newspaper III by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP