You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 29 Juli 2011

DMI Jetis Selenggarakan Pelatihan Imam dan Khatib

Pimpinan Cabang Dewan Masjid Indonesia (DMI) kecamatan Jetis menyelenggarakan pelatihan imam sholat pada hari Sabtu, 30 Juli 2011 bertempat di aula kantor kecamatan Jetis. Kegiatan yang baru pertama kali dilaksanakan ini diikuti oleh takmir atau utusan dari masjid dan musholla se-kecamatan Jetis Kota Yogyakarta.

Dalam sambutannya, ketua DMI Kecamatan Jetis, Eko Heru Suparto menegaskan bahwa program pelatihan imam sholat ini memang dilaksanakan agak mendadak. Tetapi karena program ini nenjadi kebutuhan mendesak, maka tetap dilaksanakan menjelang Ramadhan. SDM di kecamatan Jetis - khususnya sumber daya imam shalat ternyata di beberapa tempat masih sangat terbatas. Karena itu, program ini direncanakan dapat dilaksanakan secara reguler dan berkelanjutan.

Di sisi lain, Camat Jetis, Bapak H. Sisruwadi, SH, MKN yang berkenan mengikuti kegiatan ini sampai akhir sangat mendukung program semacam ini. Harapannya, para takmir benar-benar dapat memberikan layanan yang baik kepada jamaah, di antaranya dengan menyediakan sumber daya imam sholat yang baik serta dapat diterima oleh jamaah.

Sementara itu, nara sumber yang dihadirkan dalam pelatihan yang diikuti oleh 30 peserta utusan dari masjid se kecamatan Jetis, Ustadz Syamsun Baihaqi Arief, SQ, S.Ag, menyatakan bahwa menjadi imam adalah pekerjaan yang memiliki keutamaan tinggi, di antaranya orang yang dengan tulus menjadi imam sholat, maka dosa-dosanya akan diampuni. Sebab, menurut hafidz kelahiran Jombang ini bahwa kesempurnaan sholat wajib lima waktu dalam Islam ini sangat tergantung dari imamnya. Semakin baik imamnya, maka semakin baik pula kualitas jama'ahnya. Sebagaimana sabda Rasulullah: "Para imam itu shalat demi kepentingan kalian. Kalau mereka benar, kalian mendapatkan pahala. Namun jika mereka salah, kalian mendapatkan pahala, sementara mereka mendapatkan dosa." (HR. Bukhari)

Sampai saat ini, imbuh sarjana Al Qur'an dari PTIQ Jakarta ini, menjadi imam kadang masih dianggap sebagai "monster" yang menakutkan, sehingga tidak heran, kalau masih sering kita jumpai aksi dorong-dorongan satu sama lain adar berdiri menjadi imam. Berbagai alasan pun dilontarkan, mulai dari belum fasih, belum waktunya, bahkan masih bujang kadang menjadi alasan.
Selengkapnya...

Read more...

  © Blogger templates Newspaper III by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP